Selasa, 22 Januari 2013

Aku Yang Terakhir, Duniaku !


Dunia tahu kok kisahku ini. Dunia itu tidak buta. Dunia itu tidak tuli. Dunia itu juga tidak bisu. Jadi, intinya aku lagi ingin sekali untuk cerita ke dunia. Tentang si A, si B, si C, sampai si Z. Ah, aku lupa. Ternyata si Z itu bukanlah yang terakhir. Tapi, yang terakhir itu aku. Aku. Aku.

Dunia, bisa kah kau kirim pesanku kepada Tuhanku yang kucinta ? Iya, Allah. Bisa kan ? Aku sudah selesai kok menulis pesanku di atas kertas kusut yang sedikit lusuh karena air hujan dari kedua bola mungil tepat di wajahku. Haha. Aku terlalu banyak berbasa-basi. Dunia, kamu maklum kan ?

Tentang yang terakhir, itu berarti tentang aku. Ibu dan Ayah tahu, kakak-kakak juga. Aku yang terakhir, di kelompok yang bisa ku bilang 'boleh harmonis'. Lupakan. Guru-guruku juga tahu, aku yang terakhir di antara teman-temanku yang sudah menjadi jagoan mereka. Berbeda denganku. Lupakan saja. Terlebih lagi, kepada mereka. Daun kering, awan kelabu, rinai hujan, kerlip bintang dan Kamu.Kamu yang no profile. Kamu yang berwajah tanda tanya, tapi selalu menampakkan wajah tanda seru kepada setiap orang. 

Aku memang bukan yang pertama. Aku tahu dan dunia juga tahu. Ya, tapi itu hanya duniaku. Berbeda dengan dunia mereka. Aku memang yang terakhir. Tapi, aku bahagia. Walaw aku bukan yang pertama, tapi aku bisa jadi yang terakhir. Karena duniaku pernah mengatakan bahwa, menjadi yang pertama bagi seseorang bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Sebab, jika ada yang pertama, tentu ada yang kedua, yang ketiga, dan seterusnya.Tapi, jika kamu menjadi yang terakhir berarti kamu menjadi yang selamanya.

Duniaku, terima kasih karena kamu mau menjadi teman hidupku. Terima kasih juga, karena kamu telah mengirimkan pesanku kepada Allah yang ku amat cintai. Jika sekiranya kau bertanya apa yang aku tulis dalam suratku itu, aku akan memberitahumu. "Terima Kasih ^^" Cukup singkat bukan ? Kamu mau tahu kenapa aku hanya menulis kedua kata itu ? Alasanya, aku tidak ingin berbasa-basi kepada Allah seperti yang biasa ku lakukan padamu. Heheh :D Tapi, terima kasihku itu buat siapa dan karena apa coba ?? Kamu tidak perlu menebak. Aku akan langsung memberitahumu. Terima kasih untuk Allah, karena aku telah merasa bahwa aku ada. Terima kasih untuk Allah, karena aku telah merasa memiliki duniaku. Duniaku yang selalu menemaniku dan membuatku belajar dan paham tentang kehidupan beserta makhluk yang berwarna-warni yang ada di dalamnya. Cukup merasa bahwa kau ada, maka kau akan punya duniamu. 

Dan duniaku yang telah mengajariku, betapa menyenangkannya jadi yang terakhir.