Sabtu, 19 Juli 2014

Lensa Ingatan


Saya masih ingat.
Rekaman memoriku hanya mampu memutarnya dari saat itu. Mungkin itulah awal ingatanku. Saat saya masih sekitar 4 atau 5 tahun. Untuk memeriahkan kelulusan SMP kakak saya, ceritanya akan ada sesi foto bersama. Namanya juga kampung, studio foto mana ada ? Pemotretnya pun hanyalah tetangga jauh yang cukup mampu mengantongi kamera poket alias tustel. Ohh betapa jadulnya hal itu, haha :D Berfoto pun cukup di halaman depan rumah, bunga bougenvil ungu yang telah tumbuh menjadi pohon besarlah yang mengambil alih sebagai background.

Saya masih ingat.
Begitu girangnya saya. Girang ? Iya. Bukan karena mau berfoto, tapi karena kostumnya. Hahaahaha :D Jujur, saya masih ingat kalau saya saat itu tidak tahu menahu perihal yang namanya foto, berfoto, atau apalah semacamnya. Yang ada di kepala saya, berfoto itu akan ada lampu yang menyala sekilas dan akan membuat saya kesakitan. Seperti disuntik, begitu pemikiran saya. Sungguh kedesaan (baca:kampungan) nya bocah itu. Kostum saya saat itu kembar dengan kakak di atas saya. Baju muslim, sepasang dengan jilbabnya, kalau tidak salah itu jahitan mama. Warnanya putih tulang dengan motif bunga-bunga kecil jingga dan biru dihias pita jingga.

Saya masih ingat.
Saat-saat menjelang pengambilan foto.. Haah!! dari gambaran tentang pemikiran saya sebelumnya, sudah bisa dibayangkan begitu takutnya saya saat itu. Menagis meronta-ronta lah jadinya saya saat itu. Saya hanya ingin memakai baju, berdiri depan pintu, dan cukup melihat. Tapi, namanya ini sesi berfoto, untuk apa saya pakai baju bagus kalau bukan untuk hal itu. Daaan.. kejadian selanjutnya ialah saya dipaksa oleh semua orang untuk ikut. Saya menangis, teriak. Mama saya datang, hap hap tangkap! Saya langsung digendong, meski tetap saja tubuh saya bereaksi menolak. Jepret ! Jepret ! Satu foto jadi, dengan posisi saya menelungkup di bahu mama saya. Satu foto lagi, tetap dengan pose yang sama *lol, is it a pose? :D* tetapi kostum yang baru. Hahaha, saat saya menangis di gendongan, salah satu action terhebat saya adalah melepas jilbab kecil yang menempel di kepala saya. Hasilnya, muka saya agak terlihat tetapi rambut saya yang mendominasinya. Aaaarrkh.. I become a little cute gosh !! Hohoyyy :D

Saya masih ingat.
Saya masih ingat rasa bahagia saat itu.
Dan rasa rindu saat ini.