Duri Cinta Sahabatku

MasyaAllah, kenapa ini bisa terjadi ? Sungguh, aku tak menyangka dia akan seperti ini. Dia, sahabatku (inisial: WF*wanita*) yang dulu selalu bersamaku, yang selalu mau untuk ku nasehati. Dia, sahabatky yang dulu selalu mengadu padaku atas apa yang ia alami. Dia, sahabatku yang dulunya teguh iman, kini tinggal secuil duri. Duri. Hanya Duri. Yah, duri cintanya. Duri yang tumbuh karena cintanya yang salah.

Ya Allah, tepat hari ini ! Awal fajar, aku tidak merasakan sesuatu yang mengganjal. Setiba di sekolah pun rasanya masih biasa. Lalu, sekitar pukul 11.30.. tinggal aku, dan dua sahabatku duduk bersama di bawah sebuah pohon depan gerbang sekolahku, ada yang hilang! ya Dia ! si WF ! Di mana Dia ?

Kita memang tahu, Dia punya BF !! Tapi, kami pun percaya Dia dan BF nya adalah orang baik-baik. Dia alias WF adalah siswi kepercayaan guru-guru, ia juga siswi yang pandai, ia pernah menjuarai beberapa lomba pidato. Dia juga pandai ngaji. Pokoknya enak deh di dengerin suaranya. Begitu pula dengan BF nya, di kenal baik oleh guru-guru dan keluarganya di kenal sebagai keluarga yang kuat agamanya. Beberapa pamannya merupakan ustadz.

Dia alias WF pernah share dengan aku. Dia bilang, dia sering mimpi di kena azab Allah yang pedihnya luar biasa perih. Aku hanya berusaha menjadi sahabat yang baik dan berguna untuknya. Bukan kah sahabat yang baik itu ialah sahabat yang mengatakan apa yang benar, bukan membenarkan apa yang kita katakan. Aku mencoba untuk berbicara bahwa itu merupakan hidayah, petunjuk dan peringatan untuknya. Beberapa minggu Dia selalu ikut bersamaku. Kami saling share. Dia juga sudah menguatkan hatinya untuk memutuskan hubungan mereka. Aku pun bersyukur, dia mau mendengarkan dan menuruti apa yang aku sampaikan. Bahwa, hubungan antara seorang wanita dan lelaki yang hanya menghabiskan waktu dengan perbuatan sia-sia serta ucapan saling memuja dan memuji melebihi cinta pada Allah, itu adalah pekerjaan syaitan dan Allah sangat sangat membenci itu.

Tapi, beberapa hari yang lalu, aku tahu bahwa ternyata dia telah menjalin hubungan itu lagi. Sedikit kecewa, dan  aku sudah menanamkan keinginan dalam hatiku untuk share atau sejedar bercerita-cerita sejenak. Namun, semuanya terlambat ! Aku, kedua sahabatku, Dia dan BFnya telah terkalahkan oleh syaitan yang benar-benar pandai bersiasat.

Astaghfirullah...!! Saat ku suruh salah satu sahabatku untuk mencari Dia, ternyata Dia ada di dalam kelas BFnya. Sahabatku langsung berlari menemui kami dan mengatakan apa yang terjadi. Sahabatku yang satunya lagi mengecek apa yang di katakan sahabatku tadi. Sahabatku yang kedua ini pun juga mengatakan hal yang sama. Hati ini langsung terasa pucat. Jantung ini berdetak tak karuan. Perut ini pun juga ikut merasa mual. Langsung ku beranikan diri untuk melihat sendiri apa yang terjadi.

Astaghfirullah....!!! Seluruh tubuh ini gemetaran tak jelas. Ya Allah benarkah ini ? Mataku ? Apakah kau tak salah meneruskan gambar yang kau lihat sekarang ini ke otakku ? Adakah kesalahan pada saraf penglihatanku ? Tidak ! Ini benar ! Nyata ! Real ! Ya Allah, hati ini langsung tergambar oleh dua pasangan remaja SMP yang duduk berduaan di atas meja, saling berangkul, tak ada jarak di antara mereka, kelas itu pun juga tertutup. Ya Allah, aku tak percaya ini. Kami melihat itu di sela jendela yang di tutupi tirai kelas. Ya Allah, aku sungguh sungguh lemah !

Kami bertiga tak tau apa yang harus kami lakukan. Lalu, kami mengecek kembali. Mondar mandir di belakang kelas tersebut. Dan.. Ya Allah ! Mereka tak berhenti juga ! Ya Allah. Kami saling berangkul, ingin rasanya air mata ini tumpah meruah seketika. Ya Allah.. Kemudian, kami memutuskan untuk tidak menampakkan diri bahwa kami tahu yang sebenarnya terjadi. Lalu, salah satu dari kami bertiga langsung berteriak-teriak mencoba memanggil si WF, agar Dia keluar dan berhenti melakukan hal itu. Tidak beberapa lama, Dia langsung keluar tanpa BFnya. Gerram, Luluh, kami salah tingkah. Tapi kami tetap tegar dengan keadaan ini. Dia keluar sambil berjalan seperti orang yang lelah, pusing. Aneh ! Tak mampu rasanya mata ini untuk menatapnya. Ya Allah, kuatkan hati kami. Lalu, kami langsung mengajak Dia pulang karena kami khawatir dan peduli padanya.

Ya Allah.. Ini teguran. Ini pelajaran ! Ya Allah,, apa yang harus kami lakukan ?
Kini, kami hanya mencoba untuk membahas masalah ini dan mecari jalan keluarnya !
Sungguh, sampai sekarang, sampai detik ini, aku masih tidak tenang dan masih merasa kaget !

PS: Ini kejadian nyata hari ini !